Rabu, 08 Juni 2011

Catatan Perjalanan 1: KARIMUNJAWA

Setelah sekian lama cuma bisa bermimpi alias berangan-angan, akhirnya saya bisa juga ngrasain sensasi menyelam di Karimunjawa. Maklum, pertama kesana tahun 2005, kunjungan kedua masih 2005 (cuma snorkeling aja.. ) n akhirnya kunjungan ketiga pada pertengahan tahun 2011 ini. Lumayan lama lah jedanya, tapi akhirnya kesampean juga yang di impikan. Hehehehe…

Hari pertama di Karimunjawa, isinya cuma jalan kaki muter2 pulau yg emang gak seberapa luas, mampir warung depan kantor kecamatan trus ngicipi pepes gonad cumi.. hehehehe.. boleh boleh boleh…

Hari kedua, dimulailah ekspedisi sebenarnya. Dive pertama di Gosong Cemara. Terumbu di lokasi ini berada pada kedalaman antara 2 – 18 meter, dengan kemiringan lereng antara 450 – 600. Visibility lumayan, antara 10 – 15 meter, arus low alias lemah. Pas di tubirnya, lifeform Acropora Branching paling dominan, diselingi oleh Coral Foliose, Coral Branching dan Coral Submassive. Lebih kebawah, lifeform karangnya makin bervariasi sampe akhirnya mentok di 18 meter. 

Ctenactis berbentuk bintang, baru ketemu di Karimunjawa

Tubir di Gosong Cemara, full Acropora Branching

Acropora Tabulate pecah, kemungkinan ulah kaki snorkeler 
 yang kecapean renang trus berdiri diatas karang


Dive kedua di barat pulau Menjangan Kecil. Disini, terumbu berada pada kedalaman antara 2 – 30 meter, jauh lebih dalam daripada di Gosong Cemara. Arus lebih lambat, visibility lebih rendah, kemiringan terumbu sama seperti di Gosong Cemara. Komposisi lifeform di tubir hingga dasar juga ndak beda jauh sama di Gosong Cemara. Sebenarnya ada satu spot diving yang cukup menarik di lokasi ini, yaitu wreck kapal kayu pengangkut genteng yang keleleb gara2 nabrak karang. Infonya, kapalnya masih utuh, tapi pas kesana ternyata kapalnya udah terbelah, gentengnya juga udah diambilin orang. Sekalipun cuma kapal kayu, sebenarnya obyek ini cukup menarik; macem2 ikan karang udah kerasan tinggal di wreck ini, sebagian body kapal juga udah ditumbuhi sama soft coral macam Dendronephtya; alga berkapur (coralline algae) juga udah banyak yang mulai tumbuh.

 Wreck kapal kayu pengangkut genteng. 
Lumayan lah buat hiburan


Hari ketiga, geser ke timur Karimunjawa, tepatnya di pulau Sintok. Perjalanan lumayan agak lama, ombaknya juga cukup bikin mual. Sintok airnya sedikit lebih keruh, arusnya juga lebih kuat dibandingkan Gosong Cemara ato Menjangan Kecil. Terumbu rata-rata di kedalaman 2 – 25 meter. Hal paling menarik disini adalah soft coralnya, gede2 and buanyak, cocok kalo disebut hutan soft coral. Jenisnya juga macem2, mulai Nephtya, Dendronephtya, Junceella, Subergorgia, Anthipates, Ctenocella, Ellisella, Echinigorgia, Xenia, dll.
 
 "Hutan" soft coral di Sintok
  

Hari ketiga dive kedua lokasinya di gosong kecil kembar di timur Menjangan Kecil. Gosongnya kecil aja, lebih kecil dari Gosong Cemara. Di site ini sponge-nya yang banyak, terutama Xestospongia. Kondisi air kurang bagus alias agak keruh, arus sangat lemah. Disekitar gosong banyak terumbu-terumbu kecil yang ditumbuhi karang, sponge dan soft coral.

 bintang laut Fromia monilis, umum dijumpai di Karimunjawa


Overall, meskipun kecerahan air agak kurang oke, Karimunjawa menawarkan sensasi dive yang beda dari lokasi-lokasi lainnya di Indonesia. Mungkin seorang penyelam akan mengatakan pulau Seribu lebih oke, atau Tulamben, Menjangan, Bunaken atau Raja Ampat lebih oke; tapi menurut saya,masing-masing spot diving memiliki keunikan sendiri-sendiri. Mau tau sensasinya Karimunjawa, datang aja kesana. Hehehe… (faridmuzaki)  

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger